Each paper is the soul of the child. Dan pada tanggal 3 September 2008 lalu, saya baru saja resmi “melahirkan” sepasang “bayi kembar” bernama RECTOVERSO . And on 3 September 2008 and then, I just officially "delivered" a pair of "twin baby" named RECTOVERSO.
Inilah karya pertama saya yang mampu menghadirkan kedua wajah saya sekaligus: musik dan fiksi, album dan buku, Dee yang menulis dan Dewi Lestari yang bermusik. This is the first paper that I can face my second at a time: music and fiction, albums and books, Dee is writing and Dewi Lestari the disparities.
Rectoverso juga merupakan karya hibrida pertama di Indonesia yang memadukan kedua dunia tadi menjadi satu karya yang utuh meski terpisah secara wujud. Rectoverso is also the first hybrid in the works that incorporate both the world was becoming one of the papers intact, although a separate existence. Karena itulah, Rectoverso bukan sekadar karya, melainkan sebuah pengalaman. Therefore, Rectoverso not just paper, but an experience. Dalam pengalaman Rectoverso , fiksi dan musik saling bercermin, melengkapi, dan menggenapkan. In the experience of Rectoverso, fiction and music with each other says, complete, and menggenapkan.
Ke tangan Anda, saya persembahkan: 11 Lagu. Go to your hand, I offer: 11 Songs. 11 Kisah. 11 Acts. 11 langkah untuk menelusuri lorong hati lebih jauh lagi. 11 steps to browse the tunnel hearts further. Saya ajak Anda untuk melangkah bersama. I call you to step together. Alami Rectoverso . Natural Rectoverso. Dan sesudah itu, kiranya Anda sudi berbagi catatan pendek tentang perjalanan Anda menyelami karya ini. And after that, maybe you will share a short note about your trip through this work. Terima kasih saya dari hati yang terdalam. Thank you from my heart that terdalam.
Inilah karya pertama saya yang mampu menghadirkan kedua wajah saya sekaligus: musik dan fiksi, album dan buku, Dee yang menulis dan Dewi Lestari yang bermusik. This is the first paper that I can face my second at a time: music and fiction, albums and books, Dee is writing and Dewi Lestari the disparities.
Rectoverso juga merupakan karya hibrida pertama di Indonesia yang memadukan kedua dunia tadi menjadi satu karya yang utuh meski terpisah secara wujud. Rectoverso is also the first hybrid in the works that incorporate both the world was becoming one of the papers intact, although a separate existence. Karena itulah, Rectoverso bukan sekadar karya, melainkan sebuah pengalaman. Therefore, Rectoverso not just paper, but an experience. Dalam pengalaman Rectoverso , fiksi dan musik saling bercermin, melengkapi, dan menggenapkan. In the experience of Rectoverso, fiction and music with each other says, complete, and menggenapkan.
Ke tangan Anda, saya persembahkan: 11 Lagu. Go to your hand, I offer: 11 Songs. 11 Kisah. 11 Acts. 11 langkah untuk menelusuri lorong hati lebih jauh lagi. 11 steps to browse the tunnel hearts further. Saya ajak Anda untuk melangkah bersama. I call you to step together. Alami Rectoverso . Natural Rectoverso. Dan sesudah itu, kiranya Anda sudi berbagi catatan pendek tentang perjalanan Anda menyelami karya ini. And after that, maybe you will share a short note about your trip through this work. Terima kasih saya dari hati yang terdalam. Thank you from my heart that terdalam.
No comments:
Post a Comment